Jumat, 25 Maret 2011

Friendship Always Help Our

“Kak Shin,ayo berangkat?!”teriak seorang cewek. Dia adalah Shera. Seorang cewek yang sekarang bersekolah di SMA Angkasa di daerah Jakarta barat.Dia sangat terkenal di sekolahnya apalagi di kelasnya karena dia seorang yang baik,pintar, ramah dan humoris.Jadi,banyak banget yang temenan sama Shera.
“Iya,bentar dong,Sher ini kak Shinne masih siap-siap”
“Aduh Kak Shinne lama banget sih kok siap-siap nya nggak kemaren aja sih?”
“Iya-iya, ini Mbak udah selesai kok!”dengan tergopoh-gopoh Mbak Shinne mendatangi Shera adiknya yang paling disayangi di dunia ini.Mbak Shinne adalah kakak Shera dia juga bersekolah sama dengan sekolah Shera.Jarak umur mereka hanya terpaut satu tahun makanya dia satu sekolah dengan adiknya ini.Makanya mereka dekat banget.
“Ih,kak Shinne lama banget deh?”gerutu Shera sambil mengikuti langkah kaki kakaknya yang berada didepannya.Akhirnya,kedua kakak beradik itu masuk kedalam mobil yang dibelikan oleh kedua orangtua mereka dua tahun yang lalu. Akhirnya dua kakak beradik itu berangkat menuju ke sekolahnya,yang jaraknya agak jauh dari rumahnya itu.

Satu setengah jam kemudian kakak beradik itu sampai di sekolahnya ,yang sudah ramai banget.Sesampainya di sekolah kakak beradik itu langsung pisah sendiri-sendiri.Shinne gabung sama temen-temennya dan Shera masih mencari-cari keberadaan temen-temennya.Lalu ada seorang cewek yang manggil nama Shera.
“Sher.!!!”teriak cewek itu.Dia adalah sahabat Shera,namanya Ghiva.Dia juga adalah temen sekelas Shera di kelas X IPA-5.Sejak di bangku SMP Shera dan Ghiva bersahabat dan saat kelulusan SMP mereka janjian untuk satu sekolah lagi dan akhirnya SMA Angkasa adalah pilihannya.Shera yang merasa namanya dipanggil mulai nyari-nyari siapa yang sudah manggil dirinya,setelah melihat Ghiva yang tengah melambai-lambaikan tangannya ke arah dia,dia langsung ke tempat Ghiva berada.
“Kemana aja lo,Sher?Masak jam segini baru dateng untung aja lo nggak ditinggal?” Kata Ghiva setelah Shera bersamanya.
“Itu tuh kakak gue kelamaan,masak dia nyiapin perlengkapan buat camping baru tadi pagi,bukannya kemaren malem.Ihh,nggak enak banget deh”Kata Shera sambil manyun karena jengkel sama peristiwa tadi pagi di rumahnya.
“Oh gitu.Tapi Sher,kalau jengkel mulutnya nggak usah manyun gitu,jelek lagi.”Kata Ghiva dengan bercanda.Setelah Ghiva ngomong gitu sambil ketawa,muka Shera langsung merah padam.Belum sempat Shera balas dendam ke Ghiva,para guru dan pembina untuk camping sudah berada di tengah lapangan untuk memberikan penjelasan tentang camping di puncak itu.Setelah,para guru dan pembina memberikan penjelasan.Lalu pembina camping mengumumkan dimana bis mereka dan siapa kelompok tenda mereka . Lalu semua siswa masuk ke bis yang parkir di depan sekolah mereka. Dan tepat pukul 08.30 mereka semua berangkat ke puncak.
“Aduh,dia di bis mana ya?”kata Shera sambil celingukan.
“Siapa sih,Sher?”tanya Ghiva pura-pura nggak tahu orang yang dimaksud Shera.Sudah lama Shera memendam perasaan pada seseorang kakak kelasnya yang bernama Moxa tapi Shera hanya tahu dia dan nggak kenal sama dia.Tapi sebaliknya,Ghiva lah yang kenal banget sama Moxa.Dia bisa kenal dekat sama Moxa karena Moxa itu temen ekskul basket di sekolah.Dan Shera nggak ngerti kalau sahabatnya itu kenal sama Moxa
“Ihh,kayak lo nggak tau aja yang gue maksud.”kata Shera sambil celingukan nyari-nyari cowok yang di sukai itu.
“Oh,Moxa.Eh iya gue tau loh,dia ada di bis mana sekarang,?”kata Ghiva dengan santai.Sedangkan Shera hanya terheran-heran melihat sahabatnya berkata seperti itu.Dan ia mulai berpikiran yang enggak-enggak.
“Lo kok ngliatin gue kayak gitu sih,Sher?Lo nggak berpikiran macem-macem kan,?”Kata Ghiva setelah sadar bahwa Shera melihat Ghiva dengan wajah heran karena Ghiva bisa tau semua tentang Moxa.
“Abisnya kok lo bisa tau semuanya tentang dia sih?jangan-jangan lo dulu pernah ada hubungan sama dia,ya?”kata Shera dengan muka menyelidik,karena takut kalau-kalau Ghiva punya perasaan ke cowok yang ditaksirnya itu.Akhirnya setelah lama mereka berdua ngobrol,nggak terasa mereka sudah sampai di lokasi perkemahan.Setelah sampai di puncak mereka semua ke luar dari bis yang ditumpanginya dan langsung menuju kelompok tenda masing-masing yang tadi sebelum berangkat sudah di bagi oleh pembina camping. Dan langsung masing-masing kelompok mendirikan tendanya masing-masing.Ghiva seneng banget tadi karena dia bisa satu tenda sama Shera.Saat mau mendirikan tenda,Shera dan Ghiva dapat kesulitan waktu mendirikan tenda karena di kelompoknya yang bisa mandirikan cuma dua orang yaitu Shera dan Ghiva sedangkan untuk mendirikan tenda butuh maximal enam orang.Tiba-tiba ada seorang cowok mendatangi tempat mereka mendirikan tenda.
“Hai,Ghiv kenapa?ada masalah? kok kelihatannya susah banget?”kata seorang cowok.
“Ei,lo Moxa iya nih susah soalnya yang bisa ndirikan tenda cuma gue sama Shera yang lain nggak bisa.Lo bisa bantu nggak?”
“Shera?Shera sapa sih?”kata Moxa
“Oh,bentar gue kenalin sama dia gue lupa lo kan nggak kenal sama Shera ya kan?Sher sini bentar ada yang mau gue kenalin sama lo?”kata Ghiva.
“Iya,sebentar Ghi?”kata Shera .Nggak berapa lama kemudian Shera bertemu sama Ghiva dan ada seorang cowok berdiri di sebelahnya dan ternyata itu adalah cowok yang dia taksir langsung aja deh Shera malu banget karena dia sekarang berhadapan sama seorang cowok yang dia taksir tapi dalam hatinya juga ada pertanyaan yang menyelinap tentang cowok itu dan sahabatnya.
“Sher kenalin ini Moxa anak XI IPS-2.Nah,Moxa kenalin ini Shera temen sekelas gue.”kata Ghiva
“Hai Moxa,gue Shera.”kata Shera dengan malu-malu
“Oh hai juga,gue Moxa..”
Setelah itu Moxa membantu Shera dan Ghiva mendirikan tenda,setelah selesai membantu mendirikan tenda,Moxa berpamitan pada dua orang cewek itu karena dia mau kembali ke kelompoknya.Setelah Moxa nggak ada Shera langsung tanya macem-macem ke Ghiva.Ghiva yang ditanya malah bingung mau jawab apa.Dari situ Shera agak nggak percaya dengan kata-kata sahabatnya.
Nggak beberapa lama kemudian,Moxa ketemu sama Ghiva dan ngajak jalan-jalan
di sekitar tempat itu.Lalu Moxa menanyakan sesuatu tentang Shera pada Ghiva.
“Ghiv,temen lo tadi itu manis banget ya anaknya.”kata Moxa dengan malu-malu
“Ehm,kenapa kok tanya gitu,jangan-jangan lo naksir ma dia ya?”kata Ghiva
“Gue nggak tau sih tapi kelihatannya sih iya emang dia udah punya pacar belum sih?”
“Belum kok.Eh,gimana kalo lo,gue comblangin sama Shera mau nggak.?”
“Beneran nih.Lo mau bantu gue?”
Akhirnya Moxa sepakat untuk dibantu Ghiva agar dapat jadian dengan Shera.Setelah lama mereka berdua ngobrol,Ghiva merasa ada yang mengawasi mereka tapi Ghiva nggak menyadari kalau Shera lah yang mengawasi mereka.
Nggak beberapa lama kemudian,sesampainya Ghiva ditenda,ia langsung mencari Shera untuk curhat tapi Ghiva malah dicuekin sama Shera,Ghiva sangat nggak ngerti Shera kenapa dan kejadian itu terus berlangsung,sampai akhirnya pada hari 3 di Puncak,Shera melihat Ghiva sedang bersama Moxa padahal tadi Shera nyariin Ghiva buat minta maaf atas perilaku dia ke Ghiva tapi setelah melihat kejadian itu Shera jadi lebih marah ke Ghiva.Setelah melihat peristiwa itu Shera balik ke tenda untuk menunggu Ghiva di sana.Dan nggak beberapa lama kemudian Ghiva sampai di tenda tempat Shera menunggu.Setelah melihat kedatangan Ghiva,Shera sudah nggak bisa menahan perasaan jengkelnya pada Ghiva akhirnya dia membentak Ghiva.
“Ghiva!!”bentak Shera.Ghiva yang dipanggil sama Shera kaget banget karena dia takut Shera salah paham atas yang tadi sudah dilihatnya.Lalu Ghiva mendatangi
Shera.
“Lo tega banget sih,Ghi sama gue,lo ngehianati gue,lo tau nggak itu!Gue benci banget sama lo.Mulai sekarang gue nggak mau lagi sahabatan sama lo.Ngerti lo.”kata Shera dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipinya.Ghiva hanya terdiam mendengarkan perkataan Shera tadi,ternyata hal yang dipikirkan Ghiva tadi memang bener-bener terjadi.Dalam hatinya ada perasaan menyesal dan sedih.Kejadian itu terus berlangsung sampai mereka pulang dari puncak.Dan di sekolah pun Shera tetap mendiamkan Ghiva walaupun Ghiva berkali-kali sudah berusaha untuk menjelaskan kepada Shera tapi Shera nggak mau mendengarkan penjelasan Ghiva.Akhirnya pada suatu hari di sekolah Ghiva curhat ke Moxa .
“Xa,gimana nih?Shera masih marah sama gue.Bantuin dong?”
“Kok bisa emangnya marahnya gara-gara apa sih?”
“Dia marah gara-gara waktu di puncak kita selalu barengan terus dia ngira kalo kita berdua pacaran.Gimana nih?Atau gini aja nanti pulang sekolah gue sama loe nemuin dia nanti kita jelasin kalo kita itu nggak pacaran nah setelah itu lo langsung nembak dia aja,gimana mau ya ?Gue nggak tahan nih kalau di diemin terus sama dia.Oh ya gue kasih tau lagi ya,tapi sorry nih sebelumnya,sebenernya itu dia udah suka sama lo dari dulu,Xa”
“Hah.kok lo nggak bilang dari dulu kan kalo lo bilang dari dulu nggak bakal kejadian kayak gini?”
Akhirnya mereka berdua sepakat waktu pulang sekolah mereka ngomongin masalah itu ke Shera.Lalu bel masuk berbunyi dan mereka masuk ke kelas masing-masing buta mengikuti pelajaran yang terakhir.Setengah jam kemudian bel pulang sekolah berbunyi dan Moxa langsung aja keluar dari kelasnya buat nemuin Shera dan ngejelasin masalah yang di puncak kemarin.
“Tunggu,Sher jangan pulang dulu ada yang mau gue sama Moxa jelasin ke lo.”
“Apaan sih?”kata Shera dengan muka bete.Tak beberapa lama Moxa masuk ke kelas Shera dan Ghiva.
“Nah,ini dia udah dateng,ya udah deh langsung aja deh ya.Gini,Sher sebenernya gue sama Moxa itu nggak ada apa-apa,dia itu anak temen mama gue.”
“Terus yang di puncak itu ngapain?”tanya Shera yang masih masang tampang betenya.
“Oh,yang di puncak itu,Moxa minta bantuan gue buat nyomblangin lo sama dia gitu jadi sekarang nggak usah marah-marah lagi sama gue ya,Sher.”pinta Ghiva
“Oh,gitu ya. Ya udah maafin gue ya,Ghi..Oh ya tadi lo bilang Moxa minta bantuan lo buat nyomblangin Moxa sama gue,emangnya Moxa suka sama gue.”tanya Shera pada Ghiva dengan muka yang memerah .
“Iya,kalo masalah yang ini gue nggak ikut-ikut deh,sekarang gantian Moxa yang mau ngomong sama lo.”kata Ghiva sambil mencubit pinggang dan mengerlingkan matanya pada Shera.Lalu Ghiva meninggalkan Shera dan Moxa di kelas .
“Sher…”kata Moxa sambil menatap muka Shera yang waktu itu lumayan merah karena malu dilihatin sama anak sekelas yang tadi dikira sudah pulang.
“Iya…kenapa,Xa ?”kata Shera
“Ehm….gue suka sama lo?Mau nggak lo jadi cewek gue?”
“Xa,sebenernya gue juga suka sama lo dari awal kita mau berangkat ke puncak itu.Jadi gue nerima lo jadi cowok gue.”
“Bener…Sher?”
“Iya.”
“Gue sayang banget sama lo,Sher.”
“Waduh…pasangan baru nih….selamat ya. “kata Ghiva dengan perasaan senang,karena melihat kedua temennya bisa jadian.
Akhirnya,setelah peristiwa itu Ghiva dan Shera baikkan, mereka juga bersahabat lagi seperti dulu.Dan akhirnya juga Shera mendapatkan cowok yang ditaksirnya yaitu Moxa.
to be continued...

message for you

counters

About Me

Foto Saya
annrea's blog
Lihat profil lengkapku

Etiquetas

translate

twillight

clock

Sigueme en Twitter